Jam Kerja
Senin - Sabtu, 07:00 - 15:30 WIB
Telepon
082182955672
HUBUNGI KAMI
VIA WHATSAPP

PC Lesbumi Tanggamus Dorong di Bentuknya PAC Lesbumi Cukuh Balak

Pada Tanggal 15 Februari 2022, PC Lesbumi mengadakan rapat terbatas dengan pegiat Seni Budaya di Kecamatan Cukuh Balak. Hadir pada kesempatan tersebut beberapa perwakilan dari organisasi dan paguyuban diantaranya perwakilan dari Paguyuban Andan Ngesti Cahyo Budoyo, NEW ABS Nada, TTKKDH Ranting Cukuh Balak, PSHT Ranting Kecamatan Cukuh Balak, Wahyu Cahyo Budoyo, Sanggar Seni Budaya Lintang Songo, Group Hadroh Way Bulok, Paguyuban Karyo Tirto Arum Kubulangka. Rapat terbatas tersebut di gelar di Yayasan Pembangunan Al Islam Banjar Negeri.

Pada rapat tersebut terpilih sebagai Calon Ketua PAC Lesbumi Kec. Cukuh Balak yaitu Mas Suhardi (Perwakilan dari PSHT). “Hari ini juga kita akan susun calon pengurus harian beserta dperangkat divisi-divisi yang dibutuhkan” tutur Mas Suhardi dalam sambutannya usai terpilih sebagai calon ketua PAC Lesbumi Kec. Cukuh Balak.

Bapak Suranto selaku Ketua PC. Lesbumi Kab. Tanggamus mengingatkan pentingnya di bentuk Pengurus Anak Cabang (PAC) Di seluruh Kabupaten Tanggamus (di 20 Kecamatan) dan akan dimulai dari Kec. Cukuh Balak. “Banyaknya paham-paham radikal/

menyimpang yang sudah sedemikian rupa menyusup hingga kepelosok pelosok Desa termasuk di Kecamatan Cukuh Balak, untuk itu Lesbumi ikut membentengi warga masyarakat dari segala bentuk paham-paham yang menyimpang dan punya kewajiban meneguhkan Islam Nusantara ala An-Nahdliyyah (NU)” jelasnya.

Lebih lanjut Bapak Suranto menjelaskan “Calon pengurus PAC Lesbumi Kec. Cukuh Balak akan diambil dari perwakilan-perwakilan dari group / organisasi / paguyuban yang ada. Kemudian, calon pengurus adalah yang punya komitmen terhadap seni budaya  nusantara dan nantinya calon pengurus perlu di bekali pemahaman  Saptawikrama (Tujuh Strategi Kebudayaan NU) sebagai strategi kebudayaan”.

 

Di sela-sela acara tersebut, Bapak Suranto menjelaskan apa saja Tujuh Strategi Kebudayaan NU itu, yaitu;

  1. Menghimpun dan mengonsolidasi gerakan yang berbasis adat istiadat, tradisi dan budaya Nusantara.
  2. Mengembangkan model pendidikan sufistik (tarbiyah wa ta’lim) yang berkaitan erat dengan realitas di tiap satuan pendidikan, terutama yang dikelola LP Formal Ma’arif)  dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI).
  3. Membangun wacana independen dalam memaknai kearifan lokal dan budaya Islam Nusantara secara ontologis dan epistemologis keilmuan. 
  4. Menggalang kekuatan bersama sebagai anak bangsa yang bercirikan Bhinneka Tunggal Ika untuk merajut kembali peradaban Maritim Nusantara. 
  5. Menghidupkan kembali seni budaya yang beragam dalam ranah Bhnineka Tunggal Ika berdasarkan nilai kerukunan, kedamaian, toleransi, empati, gotong royong, dan keunggulan dalam seni, budaya dan ilmu pengetahuan.
  6. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan gerakan Islam Nusantara. 
  7. Mengutamakan prinsip juang berdikari sebagai identitas bangsa untuk menghadapi tantangan global.